Monday, January 5, 2009

Palestine...Rahimah dan Muhammad

Kelihatan seorang anak kecil teresak-esak menangis menahan kesakitan yang tak tertanggung.Badan nya berlumuran darah terkena serpihan mortar yang membedil kota Gaza. Rahimah memeluk erat anaknya itu yang baru saja berusia 5 tahun 2hari lepas. Hatinya pedih melihat keadaan anaknya,pakaian Rahimah juga basah dengan darah Mohammad.Didalam hatinya mengutuk regim zionis yang tidak henti-henti membedil kota Gaza dari semalam.Hatinya marah dan pedih cuma Tuhan saja yang tahu.Suasana kota masih dalam keadaan kelam-kabut,
Masing-masing berlari ke sana ke mari mencari bantuan menyelamatkan mangsa yang masih bernyawa.Ada teriak tangis hiba dari seorang ibu tua,kedengaran suara jeritan meminta tolong,dimerata-rata mayat bergelimpanagan.Tak kurang yang cedera.Dia buntu sambil memeluk erat anaknya.Keadaan Mohammad makin lemah,esak tangis semakin berkurang..Dia tersedar keadaan makin Mohammad makin tenat,darah masih lagi laju mengalir keluar dari lukanya .
Tanpa membuang masa Rahimah bingkas bangun sambil merangkul erat-erat ank kecil itu."Tolong...tolonggggg anak saya", dia berkeliaran mencari seseorg yang mampu menolongnya.Ternyata dalam keadaan yang kacau bilau tiada siapa yang mempedulikan jeritannya...

Dia berlari ke sana kemari tanpa arah tujuan..."Ya Allah bagi lah aku petunjuk untuk menghadapi detik-detik getir ini,padaMU aku bermohon bagilah aku kekuatan,lindungi kami semua dari kekejaman zionis laknatullah "rintih hatinya..Terasa panas matanya,digenangi airmata..namum dia tetap bertahan dari tumpah.Dia harus bangun menyelamatkan anaknya.Salah satu pewaris tanah Palestine.Perjuangan mempertahankan tanahair tercinta tetap diteruskan,dia sanggup berkorban apa saja untuk anaknya terus hidup termasuk mempertaruhkan nyawanya.Hanya anak-anak ini yang merupakan generasi penerus usaha mereka mempertahankan bumi ini dari terus diceroboh.Sasaran regim zionis adalah kanak-kanak yang tak berdosa semata-mata ingin memastikan generasi muda Palestin pupus.Suaminya mati kerna mempertahankan bumi ini...Semangat suaminya yang berkobar-kobar untuk mempertahankan palestin ,masih terngiang-ngiang kata- kata suaminya."Ini tanah air kita,jangan biarkan mereka merampasnya dari kita. Jaga anak kita sebaiknya, lindunginya dari Zionis.Hanya mereka yang kita ada untuk meneruskan generasi ini.Ceritakan ttg pengorbanan generasi sebelumnya yang mempertahankan Palestin dari dicerobohi."....Itulah kali terakhir dia mendengar amanat suaminya.Dia meninggal dunia ketika itu merupakan salah seorang doktor sukarelawan yang sedang merawat kanak-kanak dan orang awam yang cedera di bom oleh regim Zionis.Suaminya punya kerjaya yang kukuh di England sanggup pulang menyumbang kepakarannya di tanah kelahiran sendiri.

Akhirnya dia bangun setelah terduduk sebentar..Tidak semena-mena satu semangat meresap ke dalm tubuhnya.Tubuhnya bergetar lantas bangun.Dia terus bergerak mencari-cari tempat perlindungan.Akhirnya ketika dia berlari-lari anak dia ternampak sebuah bangunan hospital.
Dia mempercepatkan langkah,anak ini harus diselamatkan demi masa depan Palestine.

Ketika dia menuju ke arah bangunan hospital tak sampai 100 meter dihadapan.telinga Rahimah menangkap suatu bunyi yang sayup-sayup kedengaran.Dia langsung tidak mempedulikan sebaliknya langkah nya dipercepatkan menuju hospital,dari jauh penuh dikerumuni ratusan manusia yang memerlukan rawatan segera.

Tidak semena-mena...Kabooomm.....

Allahhuakbar!!!!!!

Tidakkkkkkkkkkkkkkkkkkkk!!!!!!!
Rina terus terbangun dengan nafas yang tercunggap-cungap..Peluh membasahi mukanya..Hatinya berdebar-debar kencang. Dia memandang sekeliling. Dia masih diselubungi rasa cemas yang amat sangat.Dia beristighfar dan menarik nafas panjang sambil meraup muka."Ya Allah adakah aku bermimpi?"Suasana sepi sekali sekala diselang seli bunyi kipas yang berpusing.Dia menghela nafas panjang. Setelah tenang dia baru menyedari dia cuma bermimpi.Jam menunjukkan 3.30 pagi.Tapi dia merasakan mimpi itu sangat nyata.

Perlahan-lahan Rina turun dari katil,membersihkan diri ,segera menunaikan tahajud,mencari sedikit ketenangan setelah dikejutkan dengan mimpi ngeri itu.Palestin,Rahimah,Muhammad..?
Dia mengakhiri qiyamulail dengan solat hajat diiringi doa penutup.
"Ya Allah,ya Tuhanku Maha Pengasih dan Maha Penyayang ku bermohon padaMu, Kau lindungilah hamba-hambaMu di Palestin yang naif dan tidak berdosa dari kekejaman zionis,terutama kakakku Rahimah dan anaknya Mohammad. Aku bermohon kepadaMu selamatkan mereka . Berikan lah umat Palestine kekuatan untuk berjuang dan mempertahankan tanahair mereka tercinta.Kau laknati lah bangsa zionis yang kejam dan angkuh itu.Hanya padaMu tempat kami bermohon Ya Allah.Juga kurniakan kami disini kekuatan agar dapat membantu nasib mereka disana. AminYA Rabbal alamin."

Rina sedikit tenang,dengan masih bertelekung dia mngambil surat terakhir yang diterima dari kakaknya Rahimah yang menetap di England setelah berkahwin dengan lelaki berketurunan Palestin yang merupakan seorang doktor disana. Dia merenung surat itu bertarikh 10 Oct 2008.Tiba-tiba airmatanya mengalir,tumpah tanpa tertahan-tahan.

the end
*****************************************************

I dedicate the story for all of us in conjuction of Palestine situation now...Let's us pray for their safety and peace in Palestine.

No comments: